Pages

Rabu, 20 Juli 2011

Kanker dan Makanan

Laporan British World Cancer Research Fund dan American Institute for Cancer Research (1997) menyebutkan bahwa sekitar 30-40% kanker dapat dicegah melalui diet yang seimbang. Kebiasaan makan atau unsur tertentu dalam diet kita dapat mencegah atau memengaruhi perkembangan kanker. Oleh karena itu, mereka merekomendasikan dua hal sebagai berikut:

1. Kebiasaan makan yang sehat

Healthy Red Tomatoes with Water Dropsphoto © 2009 epSos .de | more info (via: Wylio)Hindari makanan dan kebiasaan makan tertentu yang dapat mendorong kanker:
  • Hindari obesitas dan rajin beraktivitas fisik.
  • Kurangi asupan lemak menjadi maksimum 30% dari total kalori. Batasi lemak yang berasal dari hewan.
  • Batasi konsumsi daging sampai 100 g per hari. Perbanyak daging putih (seperti ayam) daripada daging merah.
  • Kurangi makanan asin
  • Berhenti merokok.
  • Batasi konsumsi daging dan ikan bakar, terutama yang terbakar sampai hitam.
  • Jangan makan produk berjamur dan kurangi konsumsi keju. Berbagai jenis sereal dan kacang-kacangan rentan terhadap jamur, sehingga tidak boleh dimakan setelah tanggal kedaluwarsa.
Obesitas berkaitan dengan hampir semua jenis kanker kecuali kanker paru-paru. Oleh karena itu disarankan untuk menjaga berat badan Anda dan mengurangi asupan lemak harian, walaupun mungkin tidak ada hubungan langsung antara diet lemak tinggi dan kanker.
Berlawanan dengan kepercayaan populer, laporan tersebut tidak menemukan bukti zat aditif makanan (seperti pewarna dan penyedap sintetis) dan residu pestisida memicu terjadinya kanker, asalkan tidak melebihi standar yang ditetapkan.

2. Memperbanyak agen anti kanker

Banyak sifat gizi makanan yang menurunkan potensi kanker (anti-karsinogenik). Anti-karsinogenik potensial adalah makanan yang mengandung banyak vitamin A,C, E, asam folat, selenium, karotin, dan serat.
Bagaimana berbagai senyawa itu bekerja melindungi kita dari kanker, masih banyak yang tidak diketahui dan agak simpang siur. Beberapa vitamin dan mineral menghambat pembentukan sel kanker. Serat makanan mempercepat pencernaan, sehingga potensi kontak karsinogen dengan dinding usus berkurang. Selain itu, beberapa jenis serat dan kalsium mengikat asam empedu, yang dapat mengiritasi sel-sel usus besar sehingga meningkatkan pembelahan sel.
Kanker dapat dicegah dengan konsumsi buah segar dan sayuran. Menurut sebuah penelitian di Belanda, jumlah kasus kanker baru setiap tahun dapat dikurangi 7-21% jika rata-rata konsumsi harian buah dan sayuran ditingkatkan 120 gram. Untuk beberapa jenis kanker persentase penurunannya bisa mencapai 50%.
Konsumsi buah-buahan dan sayuran segar tidak sepenuhnya dapat diganti dengan suplemen makanan. Pertama, karena tidak ada yang tahu persis zat apa yang terdapat pada setiap buah dan sayuran. Kedua, kemungkinan besar kombinasi zat-zat berbeda memiliki efek tertentu yang tidak terjadi bila bekerja terpisah.

Pedoman Praktis

Beberapa tips untuk menambah konsumsi buah dan sayuran dalam diet Anda:
  • Gunakan buah segar dalam puding dan makanan penutup lainnya
  • Pilih jus buah atau sayuran 100%, bukan minuman ringan
  • Selalu menyediakan buah di meja dan kulkas sebagai makanan ringan
  • Cobalah satu atau dua hidangan vegetarian seminggu
  • Ambil buah segar atau kering sebagai camilan di perjalanan, bukan kue atau permen
  • Kreatiflah dalam menyiapkan sayuran dengan berganti-ganti jenis dan variasi masakannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar